Thursday, 2 July 2015

jurnal ilmiah

ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA PT NIPPON INDOSARI CORPORINDO, TBK.

Pika Rustia
Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma



ABSTRAK



Modal kerja merupakan aspek penting dalam pembelanjaan perusahaan. Apabila perusahaan tidak mampu mempertahankan tingkat modal kerja yang memuaskan, maka kemungkinan perusahaan tidak akan mampu membayar kewajiban-kewajiban yang sudah jatuh tempo. Salah satu bentuk laporan keuangan adalah laporan analisis sumber dan penggunaan modal kerja, yaitu analisis mengenai dari mana sumber dan penggunaan modal kerja dalam suatu perusahaan berasal. 
Penulisan ilmiah ini bertujuan untuk mengetahui nilai kenaikan atau penurunan modal kerja, serta jumlah sumber dan penggunaan modal kerja pada PT Nippon Indosari Corporindo, Tbk selama periode 2010-2014.
Dari perhitungan yang telah dilakukan penulis didapatkan adanya penurunan modal kerja pada tahun 2010-2011 sebesar Rp 78.325.764.608 dengan jumlah sumber dan penggunaan modal kerja sebesar Rp 213.627.345.333. Pada tahun 2011-2012 terjadi penurunan modal kerja sebesar Rp 17.702.667.210 dengan jumlah sumber dan penggunaan modal kerja sebesar Rp 416.715.688.275. kenaikan modal kerja terjadi pada tahun 2012-2013 sebesar Rp 19.321.147.722 dengan jumlah sumber dan penggunaan modal kerja sebesar Rp 631.107.435.780. Pada tahun 2013-2014 terjadi kenaikan modal kerja sebesar Rp 69.024.105.207 dengan jumlah sumber dan penggunaan modal kerja sebesar Rp 578.878.796.661
Kata Kunci : Sumber, Penggunaan, Modal Kerja

A.    PENDAHULUAN
Setiap perusahaan yang bergerak dalam bidang perdagangan, manufaktur maupun jasa memerlukan dana untuk menunjang kegiatan operasi sehari-hari, misalnya untuk pembelian bahan, membayar upah buruh, gaji pegawai dan sebagainya. Dana dalam artian luas diartikan sebagai modal kerja. Dengan modal kerja yang cukup, perusahaan dapat meningkatkan dan mengembangkan kegiatan usahanya yang kemudian dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan untuk kelangsungan hidup perusahaan. Maka, modal kerja merupakan bagian penting yang harus selalu ada dalam suatu perusahaan mulai dari perusahaan itu dibentuk sampai waktu yang tidak ditentukan.
Modal kerja merupakan aspek penting dalam pembelanjaan perusahaan. Apabila perusahaan tidak mampu mempertahankan tingkat modal kerja yang memuaskan, maka kemungkinan perusahaan tidak akan mampu membayar kewajiban-kewajiban yang sudah jatuh tempo. Aset lancar harus cukup besar untuk dapat menutupi hutang, sehingga menggambarkan tingkat keamanan. Kas, surat surat berharga jangka pendek, piutang dan persediaan merupakan pos-pos utama dalam aset lancar. Dan pos-pos utama untuk liabilitas jangka pendek meliputi hutang usaha, hutang surat surat berharga dan biaya-biaya yang masih harus dibayar.
Salah satu bentuk laporan keuangan adalah laporan analisis sumber dan penggunaan modal kerja, yaitu analisis mengenai dari mana sumber dan penggunaan modal kerja dalam suatu perusahaan berasal. Dari laporan sumber dan penggunaan modal kerja inilah yang akan membantu manajer keuangan dalam melaksanakan kegiatan perusahaannya dalam hal menentukan jumlah dana yang harus tersedia dan untuk melihat sumber dana diperoleh.
 Laporan keuangan analisis sumber dan penggunaan modal kerja dapat membantu manajer keuangan dalam merencanakan berapa jumlah penggunaan dana untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan perusahaan, sebab apabila perusahaan kekurangan dana maka akan menghambat perusahaan untuk berkembang.
PT Nippon Indosari Corporindo, Tbk merupakan perusahaan penanaman modal asing yang bergerak di bidang industri makanan yang memiliki produk roti dengan merk “SARI ROTI” dan memiliki pabrik pertama yang berlokasi di Blok W, Kawasan Industri Jababeka, Cikarang. Perusahaan ini tidak serta merta diterima oleh konsumen karena harus bersaing dengan produk roti lokal yang harganya lebih murah. Maka dari itu untuk dapat bersaing dengan perusahaan lain tentu saja PT Nippon Indosari Corporindo, Tbk harus memiliki sumber modal kerja yang lebih besar dari penggunaan modal kerjanya. Karena tanpa modal kerja yang besar PT Nippon Indosari Corporindo, Tbk pasti akan mengalami kesulitan dalam menjalankan kegiatan usahanya.
Berdasarkan uraian di atas penulis tertarik untuk menyusun penulisan ilmiah dengan judul “ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN MODAL KERJA Pada PT Nippon Indosari Corpindo, Tbk”
Adapun tujuan dari penulisan ilmiah ini adalah untuk mengetahui nilai kenaikan atau penurunan modal kerja PT Nippon Indosari Corpindo, Tbk, mengetahui jumlah sumber dan penggunaan modal kerja PT Nippon Indosari Corpindo, Tbk dan menganalisis sumber dan penggunaan modal kerja PT Nippon Indosari Corpindo, Tbk.

B.     METODE PENELITIAN
Dalam melakukan perhitungan, penulis menggunakan data yang berasal dari data sekunder berupa laporan keuangan yang terdiri dari laporan neraca PT Nippon Indosari Corpindo, Tbk pada tahun 2010 s/d 2014.
Dalam memperoleh data penulisan ilmiah, penulis menggunakan data sekunder berupa laporan keuangan yang diperoleh melalui situs resmi Bursa Efek Indonesia (www.idx.co.id). Selain itu data diperoleh melalui referensi buku-buku dan jurnal penelitian yang berhubungan dengan pembahasan masalah dalam penulisan ilmiah ini.
Pada penelitian ini penulis menggunakan alat analisis sebagai berikut : (1) analisis deskriptif yaitu penulis menganalisis permasalahan dengan cara mendeskripsikan data laporan keuangan PT Nippon Indosari Corporindo, Tbk pada tahun 2010 s/d 2014. (2) analisis kuantitatif yaitu penulis merumuskan masalah, mengumpulkan data, mengolah data, menyajikan data, membuat kesimpulan serta membuat laporan dalam bentuk laporan penulisan ilmiah.
Adapun rumus yang digunakan yaitu sebagai berikut :
1.   Perubahan modal kerja :
Modal kerja = Aset Lancar – Liabilitas
2.   Analisis sumber dan penggunaan modal kerja :
Sumber modal kerja :
a.    Berkurangnya aset tidak lancar
b.   Bertambahnya liabilitas jangka panjang   
c.    Bertambahnya modal
d.   Keuntungan dari perasional perusahaan
e.    Penyusutan           
Jumlah sumber modal kerja
Penggunaan modal kerja :
a.    Bertambahnya aset tidak lancar
b.   Berkurangnya liabilitas jangka pendek
c.    Berkurangnya modal
d.   Pembayaran cash deviden
e.    Kerugian dari operasional perusahaan
Jumlah penggunaan modal kerja
Kenaikan atau penurunan modal kerja              
Apabila Sumber > Penggunaan, berarti mempunyai efek positif terhadap modal kerja yaitu akan menambah modal kerja. Sebaliknya jika Penggunaan < Sumber, maka efeknya adalah memperkecil modal kerja. Apabila Sumber = Penggunaan, maka tidak ada efek terhadap modal kerja yang artinya modal kerja tidak berubah.

C.    PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil penelitian maka penulis membuat rangkuman sebagai berikut :                    Tabel  1
Th
Aset Lancar
Liabilitas Jangka Pendek
Modal Kerja
2010
213.030.020.197
92.639.122.006
120.390.898.191
2011
190.274.251.538
148.209.117.955
  42.065.133.583
2012
219.818.034.145
195.455.567.772
  24.362.466.373
2013
363.881.019.917
320.197.405.822
  43.683.614.095
2014
420.316.388.535
307.608.669.233
 112.707.719.302

Berdasarkan tabel 1 diketahui bahwa modal kerja tahun 2010 sebesar Rp 120.390.898.191 dan tahun 2011 sebesar Rp 42.065.133.583 sehingga terjadi penurunan modal kerja pada tahun 2010-2011 sebesar Rp 78.325.764.608. Sumber-sumber modal kerja pada tahun 2010-2011 terdiri dari jaminan pelanggan, utang bank jangka panjang setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun, liabilitas pajak tangguhan-neto, liabilitas imbalan kerja jangka panjang, saldo laba-belum ditentukan penggunaannya dan modal kerja. Penggunaan modal kerja pada tahun 2010-2011 terdiri dari aset tetap, deposito jaminan, aset tidak berwujud, aset keuangan tidak lancar lainnya, aset non keuangan tidak lancar lainnya.
Penurunan modal kerja sebesar Rp 17.702.667.210 pada tahun 2011-2012 merupakan selisih modal kerja tahun 2011 sebesar Rp 42.065.133.583 dan tahun 2012 sebesar Rp 24.360.466.373. Sumber-sumber modal kerja pada tahun 2011-2012 terdiri dari aset tidak berwujud, utang bank jangka panjang setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun, iabilitas pajak tangguhan-neto, liabilitas imbalan kerja jangka panjang, saldo laba-belum ditentukan penggunaannya dan modal kerja. Penggunaan modal kerja pada tahun 2011-2012 terdiri dari aset tetap, deposito jaminan, aset keuangan tidak lancar lainnya, dan aset non keuangan tidak lancar lainnya.
Kenaikan modal kerja sebesar Rp 19.321.147.722 merupakan selisih modal kerja tahun 2012 sebesar Rp 24.360.466.373 dan tahun 2013 sebesar Rp 43.683.614.095. Sumber-sumber modal kerja pada tahun 2012-2013 terdiri dari jaminan pelanggan, utang obligasi, liabilitas imbalan kerja jangka panjang dan saldo laba-belum ditentukan penggunaanya. Penggunaan modal kerja pada tahun 2012-2013 terdiri dari aset tetap, deposito jaminan, aset tidak berwujud, aset keuangan tidak lancar lainnya, aset non keuangan tidak lancar lainnya, utang bank jangka panjang setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun, liabilitas pajak tangguhan-neto dan modal kerja.
Kenaikan modal kerja sebesar Rp 69.024.105.207 merupakan selisih modal kerja tahun 2013 sebesar Rp 43.683.614.095 dan tahun 2014 sebesar Rp 112.707.719.302. Sumber-sumber modal kerja pada tahun 2013-2014 terdiri dari deposito jaminan, aset non keuangan tidak lancar lainnya, jaminan pelanggan, utang bank jangka panjang setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun, liabilitas pajak tangguhan-neto, utang obligasi, liabilitas imbalan kerja jangka panjang, saldo laba telah ditentukan penggunaanya dan saldo laba belum ditentukan penggunaannya. Penggunaan modal kerja pada tahun 2013-2014 terdiri dari aset tetap-neto, aset tidak berwujud-neto, uang jaminan dan modal kerja.

D.    PENUTUP
1.               Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan yang telah dikemukakan sebelumnya tentang analisis sumber dan penggunaan modal kerja pada PT Nippon Indosari Corporindo, Tbk maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
1.   Berdasarkan hasil analisis terhadap laporan perubahan modal kerja pada tahun 2010-2011 terjadi penurunan modal kerja sebesar Rp 78.325.764.608. Penurunan modal kerja juga terjadi pada tahun 2011-2012 yaitu sebesar Rp 17.702.667.210. Pada tahun 2012-2013 mengalami kenaikan modal kerja sebesar Rp 19.321.147.722. Kenaikan modal kerja juga terjadi pada tahun 2013- 2014 yaitu sebesar Rp 69.024.105.207. Penurunan modal kerja yang terjadi dikarenakan jumlah penggunaan yang lebih besar dari jumlah sumber sehingga mempunyai efek memperkecil modal kerja. Kenaikan modal kerja yang terjadi dikarenakan jumlah sumber yang lebih besar dari jumlah penggunaan sehingga mempunyai efek menambah modal kerja.
2.   Berdasarkan hasil analisis terhadap laporan sumber dan penggunaan modal kerja pada tahun 2010-2011 jumlah sumber dan penggunaan modal kerja sebesar Rp 213.627.345.333. Pada tahun 2011-2012 jumlah sumber dan penggunaan modal kerja sebesar Rp 416.715.688.275. Pada tahun 2012-2013 sebesar Rp 631.107.435.780. Pada tahun 2013-2014 jumlah sumber dan penggunaan modal kerja sebesar Rp 578.878.796.661

2.               Saran
Berdasarkan kesimpulan yang diuraikan di atas, maka penulis mencoba menyampaikan saran yaitu melihat perkembangan modal kerja PT Nippon Indosari Corporindo Tbk, alangkah baiknya perusahaan dapat mempertahankan tersedianya modal kerja agar perusahaan dapat tetap beroperasi dengan baik dan tidak mengalami penuruna modal kerja pada periode berikutnya.

E.     DAFTAR PUSTAKA
Ambarwati, Sri Dwi Ari, 2010, Manajemen Keuangan Lanjut, Graha Ilmu, Yogyakarta.
Indrayanti, Nimas, 2014, , Analisis Sumber dan Penggunaan Modal Kerja pada PT Ultrajaya Milk Industry & Tradding Company, Tbk, Penelitian Ilmiah
Kasmir, 2014, Analisis Laporan Keuangan, Edisi Pertama, Cetakan Ketujuh, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Manullang, 2005, Pengantar Manajemen       Keuangan, Andi Publisher,     Yogyakarta.
Munawir, S, 2004, Analisa Laporan   Keuangan, Liberty, Yogyakarta.
Purhayati, Mega Tri, 2014, Analisis Sumber dan Penggunaan Modal Kerja pada PT Fast Food Indonesia,Tbk, Penelitian Ilmiah.
Riyanto, Bambang, 2001, Dasar-Dasar         Pembelanjaan Perusahaan, BPFE,    Yogyakarta.