Sebelum Ujian
1. Kenali Bentuk Informasi
Tujuan dari tes listening adalah menguji
kemampuan peserta dalam memproses informasi melalui peralatan audio. Peserta
diperdengarkan rekaman percakapan dan lecture(ceramah), kemudian
diberi pertanyaan tentang materi tersebut. Untuk menjawab pertanyaan dengan
baik, hal pertama yang perlu dilakukan adalah mengetahui model informasi yang
diperdengarkan. Ini dapat membantu peserta berlatih mengakrabkan telinga dengan
kata atau berbagai istilah yang akan ditanyakan.
Dalam iBT, materi listening berbentuk lecture
dan perbincangan santai. Peserta tes diperdengarkan dua hingga tiga
percakapan dan empat sampai enam lecture. Masing-masing percakapan
ataupunlecture berlangsung selama tiga hingga enam menit, diikuti dengan
lima hingga enam buah pertanyaan. Waktu yang disediakan untuk menjawab seluruh
pertanyaan adalah 20 hingga 30 menit.
Sedangkan listening dalam PBT terdiri
atas tiga bagian. Pada bagian pertama, peserta diperdengarkan 30 percakapan
singkat. Masing-masing percakapan diikuti dengan satu pertanyaan, sehingga
total pertanyaan pada tahap pertama berjumlah 30 buah. Pada tahap kedua,
peserta diperdengarkan dua percakapan panjang. Setiap percakapan kemudian
diikuti empat pertanyaan. Pada tahap ketiga, peserta diperdengarkan tiga lecture atau talks (perbincangan)
di dalam kelas perkuliahan. Di akhir masing-masing lecture atau talks tersebut,
peserta diberi empat buah pertanyaan.
2. Siapkan Materi
Setelah mengenal bentuk informasi dalam tes listening,
langkah berikutnya adalah menyiapkan bahan untuk latihan. Calon peserta tes
TOEFL harus banyak berlatih mendengarkan percakapan (conversation) dan lecture berbahasa
Inggris.
Conversation, baik yang berbentuk santai,
singkat, ataupun panjang, biasanya berisi kata atau kalimat yang bersifat umum
dan digunakan sehari-hari. Untuk latihan, calon peserta dapat memanfaatkan
berbagai sumber percakapan berbahasa Inggris yang sifatnya santai seperti
drama, film, opera, dan lain-lain. Disamping itu, sering mendengarkan lagu
berbahasa Inggris yang dinyanyikan penutur asli juga sangat bermanfaat untuk
mengakrabkan pendengaran denganvocabularies (kosa kata) dan pronunciation (cara
pengucapan) mereka.
Lecture berisi hal-hal bersifat akademis
dalam perkuliahan. Mengakrabkan telinga dengan istilah-istilah yang digunakan
para professor atau dosen dalam menyampaikan lecture adalah
sebuah cara yang efektif. Pamela J. Sharpe, dalam bukunya Barron’s TOEFL® iBT,
menyarankan untuk mengikutilecture dari berbagai bidang ilmu, mulai
dari ilmu alam, ilmu sosial, humaniora, hingga sastra. Untuk latihan
mendengarkan istilah-istilah dalam lecture, calon peserta tes dapat
memanfaatkan acara-acara berbahasa Inggris di televisi, radio, internet, dan
lain-lain yang berisi pengetahuan atau berita. Pilih siaran-siaran pelajaran,
penemuan(discovery), BBC, atau sumber lain yang materinya berkaitan
dengan topik-topik akademis. Selain itu, Anda juga disarankan mempelajari
daftar kata (glossaries) yang biasa digunakan dalam percakapan para
mahasiswa di kampus. Glossaries ini dapat ditemukan di kamus
atau buku-buku TOEFL.
3. Latihan
Setelah materi latihan siap, siapkan pula alat tulis dan
kertas. Cari tempat tenang dan nyaman serta terhindar dari segala hal yang
dapat mengganggu konsentrasi dan semangat latihan. Kemudian mulailah melakukan
latihan. Putar lagu atau film tanpa teks. Tuliskan sebanyak mungkin kosa kata
yangAnda dengar. Lebih baik menuliskan kosa kata dalam bentuk singkatan atau
lambang. Ini akan membantu Anda mengefisienkan waktu sehingga tidak ketinggalan
kata berikutnya. Lakukan latihan dengan bahan yang sama beberapa kali untuk
membandingkan hasilnya. Semakin sering berlatih, semakin banyak kosa kata yang
akrab dengan pendengaran Anda.
Untuk latihan mendengar berita, Anda dapat menggunakan
sumber berita yang disampaikan dalam Bahasa Indonesia terlebih dahulu. Setelah
mengetahui isi berita, akan lebih mudah memahami yang disampaikan penutur asli
Bahasa Inggris. Anda kemudian dapat menghubungkan informasi yang telah
diperoleh dengan kosa kata yang Anda dengar.
B. Ketika Ujian
1. Atur Posisi dan Volume Suara
Ada kalanya peserta tidak dapat menangkap isi rekaman karena
suara dari peralatan audio yang kurang jelas. Oleh karena itu, pada sesi listening yang
menggunakan tape recorder, Anda perlu mengatur posisi duduk.
Ketika masuk ruangan ujian, pastikan bahwa Anda duduk di posisi yang nyaman.
Pilihlah tempat duduk yang jaraknya cukup dari sumber suara. Jangan terlalu
dekat dan jangan terlalu jauh. Jarak yang terlalu dekat menyebabkan suara
terlalu keras sehingga mengganggu pendengaran. Sedangkan jarak yang terlalu
jauh menyebabkan suara kurang terdengar.
Untuk sesi listening yang menggunakan headset,
peserta dapat mengatur volume sendiri. Atur volume sedemikian rupa sehingga
suara dapat didengar dengan jelas dan tidak mengganggu. Lakukan hal itu sebelum
rekaman diputar, karena volume tidak bisa diatur lagi setelah ujian dimulai.
Jika ada masalah dengan suara dan peralatan, mintalah petugas untuk
memperbaiki.
2. Baca pertanyaan dan pilihan jawaban
Soal sesi listening pada TOEFL, baik iBT,
CBT, maupun PBT, berbentuk pilihan ganda. Peserta tes memilih satu jawaban yang
paling tepat di antara empat pilihan yang disediakan. Dalam iBT dan CBT peserta
mengklik pilihan jawaban, sedangkan pada PBT peserta menghitamkan bulatan atau
menyilangkan pilihan jawaban yang dianggap paling benar.
Dalam PBT, sebelum rekaman percakapan dan lecturediputar,
ada sedikit waktu luang setelah lembar pilihan jawaban dibagikan kepada
peserta. Waktu luang ini dapat dimanfaatkan untuk membaca pilihan jawaban yang
tersedia. Meskipun peserta belum mengetahui materi percakapan danlectureyang
akan diputar, membaca pilihan jawaban dapat membantu mengarahkan pikiran ke
topik-topik tertentu. Kata, frase atau kalimat dalam pilihan jawaban akan
membuka memori tentang hal-hal yang telah diketahui sebelumnya. Di samping itu,
dengan membaca pilihan jawaban, peserta tes juga dapat melihat perbedaan makna
dari keempat pilihan jawaban.
Dalam iBT, pertanyaan dan pilihan jawaban baru akan
ditayangkan di screen setelah percakapan danlecture selesai
diputar. Pertanyaan diperdengarkan sekaligus ditayangkan. Bacalah pertanyaan
dan pilihan jawaban dengan seksama. Membaca dapat membantu peserta lebih
mengerti apa yang dimaksud penanya dibandingkan hanya mendengar saja.
3. Konsentrasi, Hilangkan Gangguan
Salah satu penyebab utama kegagalan menjawab pertanyaan di
sesi listening adalah peserta tidak konsentrasi sehingga tidak
menangkap kata atau kalimat yang diucapkan pembicara. Oleh karena itu, peserta
harus benar-benar memusatkan perhatian pada isi percakapan atau lecture.
Ingat bahwa setiap rekaman hanya diperdengarkan satu kali.
Karena konsentrasi berhubungan dengan kondisi kesehatan
fisik dan mental, maka peserta seharusnya hadir di ruangan ujian dengan kondisi
kesehatan yang prima. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan berhubungan
dengan hal ini:
1.
Sebelum ujian, pastikan Anda sudah cukup
tidur, sedang sehat, dan tidak punya beban pikiran.
2.
Ketika bertemu dengan peserta lain,
berbicaralah dengan orang-orang yang dapat memberi energi positif dan
membangkitkan motivasi. Jauhi topik pembicaraan yang bersifat negatif dan
pesimis.
3.
Gugup sejenak di awal mungkin normal,
tetapi harus segera diatasi agar tidak mengganggu konsentrasi. Menarik napas
perlahan-lahan dan memejamkan mata dapat membantu mengatasi rasa gugup.
4.
Visualisasikan peristiwa paling tenang
dalam hidup, kemudian bayangkan bahwa ujian akan berlangsung dalam suasana
setenang peristiwa tersebut. Ini akan membantu menenangkan pikiran.
Selanjutnya, konsentrasilah pada isi rekaman. Anda dapat
mencatat hal-hal penting yang dibicarakan, terutama konten lecture yang
cukup panjang. Gunakan singkatan dan simbol seperti yang Anda lakukan ketika
latihan. Di awal lecture, pembicara biasanya menyebutkan bidang
ilmu yang menjadi topik lecture. Dengarkan baik-baik agar Anda
dapat menghubungkan topik tersebut dengan pengetahuan Anda sebelumnya.
Kemudian, konsentrasi pula pada pertanyaan. Tidak ada jaminan bahwa yang
ditanyakan adalah apa yang dibicarakan dalam rekaman. Bisa jadi pertanyaan
justru berisi apa yang tidak ada dalam pembicaraan.
source : http://www.bppk.kemenkeu.go.id/publikasi/artikel/168-artikel-pengembangan-sdm/20502-tips-sukses-listening-section-toefl
No comments:
Post a Comment