Wednesday, 6 May 2015

Pemeriksaan Akuntansi 2

Pemeriksaan Akuntansi 2
Laporan Audit Manufaktur





       


DISUSUN OLEH :

PIKA RUSTIA (25212671)

PUJIATI NENGSIH (25212730)


3EB09

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS GUNADARMA

2015


Jakarta, 23 April 2015

Kepada
Yth, direktur PT XYZ
Di Tanggerang

Kami telah melakukan audit atas operasi dan produksi pada PT XYZ. Audit kami tidak dimaksudkan untuk memberikan pendapat atas kewajaran laporan keuangan perusahaan dan oleh karenanya kami tidak memberikan pendapat atas laporan keuangan tersebut. Audit kami hanya mencakup bidang operasi dan produksi yang dimiliki perusahaan. Audit tersebut dimaksudkan untuk menilai apakah proses produksi dan operasi yang berjalan sudah sesuai dengan kriteria (peraturan, kebijakan, tujuan, rencana, standar) yang telah ditetapkan. Audit produksi dan operasi yang dilakukan diharapkan dapat memberikan saran perbaikan atas kelemahan kegiatan operasi dan produksi perusahaan agar dimasa yang akan datang dapat dicapai perbaikan atas kekurangan tersebut dan perusahaan dapat beroperasi dengan lebih ekonomis, efisien dan efektif dalam mencapai tujuannya.

Hasil audit kami sajikan dalam bentuk laporan audit yang meliputi :
Bab I               : Informasi Latar Belakang
Bab II              : Kesimpulan Audit yang Didukung dengan Temuan Audit
Bab III                        : Rekomendasi
Bab IV                        : Ruang Lingkup Audit
Dalam melaksanakan audit kami telah memperoleh banyak bantuan, dukungan, dan kerja sama dari berbagai pihak yang berhubungan dengan pelaksanaan audit ini. Untuk itu kami mengucapkan terima kasih atas kerja sama yang telah terjalin dengan baik ini.


Bab I
Informasi Latar Belakang

PT XYZ berlokasi di Tanggerang Banten

Tujuan dilakukannya audit adalah untuk :
  1. Menilai apakah produk yang dihasilkan telah mencerminkan kebutuhan pelanggan (pasar).
  2. Menilai apakah strategi serta rencana produksi dan operasi sudah secara cermat menghubungkan santara kebutuhan untuk memuaskan pelanggan dengan ketersediaan sumber daya serta fasilitas yang dimiliki perusahaan.
  3. Menilai apakah strategi, rencana produksi dan operasi telah mempertimbangkan kelemahan-kelemahan internal, ancaman lingkungan eksternal serta peluang yang dimiliki perusahaan.
  4. Menilai apakah proses transformasi telah berjalan secara efektif dan efisien.
  5. Menilai apakah penempatan fasilias produksi dan operasi telah mendukung berjalannya proses secara ekonomis, efektif, dan efisien.
  6. Menilai apakah pemeliharaan dan perbaikan fasilitas produksi dan operasi telah berjalan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan dalam mendukung dihasilkannya produk yang sesuai dengan kualitas, kuantitas dan waktu yang telah ditetapkan.
  7. Menilai apakah setiap bagian yang terlibat dalam proses produksi dan operasi telah melaksanakan aktivitasnya sesuai dengan ketentuan serta aturan yang telah ditetapkan perusahaan.

Bab II
Kesimpulan Audit

Berdasarkan temuan (bukti) yang kami peroleh selama audit yang kami lakukan, kami dapat menyimpulkan sebagai berikut :

Kondisi :
1.      Jadwal induk produksi belum mampu meminimumkan biaya persediaan, biaya setup mesin, upah lembur, waktu sumber daya menganggur.
2.      Jadwal pemeliharaan belum terintegrasi dengan rencana produksi.
3.      Pemasok belum diverifikasi sesuai dengan standar pengendalian produksi dan operasi perusahaan.
4.      Perusahaan tidak memiliki kebijakan tertulis untuk menekan biaya kualitas.

Kriteria :
1.      jadwal induk produksi yang akurat dapat meminimumkan biaya persediaan dan penyetelan (set up) mesin , meminimumkan kerja lembur (over time ), waktu sumber daya yang menganggur (idle time resources)dan penentuan tingkat persediaan yang optimal.
2.      Proses produksi yang berjalan dengan tepat dapat meminimalkan berbagai pemborosan karena pemeliharaan fasilitas produksi dilakukan dengan ketat dan bahan yang diolah sesuai dengan spesifikasi dan standar kualitas produk yang telah ditetapkan
3.      pembelian bahan baku  pemasok mampu memasok bahan baku sesuai dengan kebutuhan , pemasok yang terpilih harus melalui proses verifikasi .
4.      berbagai aktivitas dalam menghasilkan produk sesuai dengan kualiatas yang telah ditetapkan, harus dirumuskan secara seimbang dalam kebijakan kualitas perusahaan

Penyebab :
1.      Terkadang permintaan dari pelanggan bersifat urgent, sedang perusahaan tetap harus menyesuaikan kualitas yang diinginkan customer.
2.      Pada umumnya pemeliharaan dilakukan setelah terjadi kerusakan, bukan berdasarkan jadwal pemeliharaan yang telah dibuat.
3.      Jika terjadi kekosongan bahan baku pada pemasok maka perusahaan mencari bahan baku dari luar pemasok langganan biasanya.
4.      Untuk menekan biaya kualitas perusahaan menggunakan kebijakan secara lisan.

Akibat :
1.      Apabila ketidak mampuan perusahaan dalam meminimumkan biaya terjadi secara terus menerus, maka perusahaan bisa mengalami kebangkrutan dan jadwal induk produksi tidak akan selaras dengan fungsi-fungsi bisnis yang lainnya.
2.      Terjadi pemborosan
3.      Bahan baku yang diterima tidak sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan.
4.      Karena kebijakan hanya dilakukan secara lisan kemungkinan terjadi kesalahan dalam mencerna maksud dari kebijakan yang telah diberikan. Sehingga produk yang dihasilkan bisa tidak sesuai dengan standar kualitas yang telah ditetapkan perusahaan.

Bab III
Rekomendasi

Hasil audit yang dilakukan menemukan beberapa kelemahan yang harus menjadi perhatian manajemen di masa yang akan datang. Kelemahan ini dapat dikelompokkan menjadi :
1.      Kelemahan yang terjadi pada jadwal induk produksi yang belum mampu meminimumkan biaya dan belum selaras dengan jadwal pada fungsi-fungsi bisnis yang lain.
2.      Kelemahan pada jadwal pemeliharaan yang belum terintegrasi dengan rencana produksi.
3.      Kelemahan dalam pengendalian pembelian dan spesifikasi bahan baku karena pemasok belum diverifikasi sesuai dengan standar.
4.      Kelemahan yang terjadi pada pengendalian biaya kualitas karena belum memiliki kebijakan tertulis.

Atas keseluruhan kelemahan yang terjadi, maka diberikan rekomendasi sebagai koreksi atau langkah perbaikan yang bisa diambil manajemen untuk memperbaiki kelemahan tersebut.

Rekomendasi :
1.      Perusahaan harus memperbaiki jadwal induk produksi yang dimiliki agar dapat meminimumkan biaya sehingga perusahaan tidak mengalami kerugian dikemudian hari.
2.      Perusahaan harus memperbaiki jadwal pemeliharaan agar tidak terjadi pemborosan.
3.      Perusahaan harus melakukan verifikasi pemasok agar bahan baku yang diterima sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan perusahaan.
4.      Perusahaan harus membuat kebijakan tertulis mengenai biaya kualitas.

Keputusan untuk melakukan perbaikan atas kelemahan ini sepenuhnya ada pada manajemen, tetapi jika kelemahan ini tidak segera diperbaiki kami mengkhawatirkan terjadi akibat yang lebih buruk pada kegiatan produksi.


Bab IV
Ruang Lingkup Audit

Sesuai dengan penugasan yang kami terima, audit yang kami lakukan hanya meliputi masalah kegiatan produksi dan operasi. Audit kami mencakup penilaian atas kecukupan sistem pengendalian manajemen proses produksi, personalia yang bertugas dalam proses produksi, dan aktivitas proses produksi yang dilaksanakan.





No comments:

Post a Comment